And then

Bisa saja kisah ini menjadi sebuah klise atau saja cerita yang bermula dengan akhiran yang cepat. Entah... pria ini benar-benar membuat aku berbeda dari sebelumnya. Angkuhku berubah jadi pengemis perhatiannya, Emosionalku berubah jadi pemaaf untuk setiap salahnya, Keras kepalaku berubah lunak untuk semua perdebatan yang terjadi.

Kamu, bagai badai yang tiba-tiba datang saat air sedang tenang. Perasaaan yang sebelumnya sudah aku musnahkan, Perasaan yang aku kelola dengan damai, sekarang harus kembali berperang dengan rindu yang melawan pengabaianmu.

Lampu gemerlap itu, seolah menangkap setiap momen pertemuan denganmu. Semua orang terlihat bahagia melepaskan sementara bebannya dengan lagu yang ku anggap menjadi backsong cerita kita, lagu yang semakin membuat jantungku berdebar saat aku bersamamu. Akal yang memang sudah tak terkendali, Raga yang sudah tidak terkontrol membawa hati yang seharusnya sudah mati untuk siapapun. Tanpa ingat waktu, aku merasa malam berlalu sangat cepat. Aku merasa waktu menyurangi setiap aku bersamamu. Waktu yang senang berlari kencang, Waktu yang selalu membawaku berjauhan denganmu.

Bahuku pernah menjadi sandaranmu saat kamu benar-benar lelah dengan minuman yang bersamamu malam itu. tapi aku terlalu egois dengan perasaan yang aku miliki. Aku mendikte perasaanku untuk tidak terus ikut dalam ilusi akhir yang bahagia. Tahun baru yang mengesankan, saat kita bersama dlm satu tempat walau kita nikmati dengan berbeda. jelas saja, aku melihatmu dengan orang lain sedang menikmati malam itu dengan tawa lepasmu. aku selalu bertanya, untuk apa kamu membawaku bersama malam itu tapi akhirnya kamu dengan yang lain. Dan, aku selalu memaklumi itu......

Pada tiap harinya, suaramu menjadi kicauan yang indah dalam hari-hariku yang mampu membangkitkan semangatku, meleburkan penatku, mengusap lelahku. Kamu mennjadi khayalku yang selalu ku rangkai dengan indah dan sangat apik. perencanaan yang matang selalu berkutat dalam benakku, apakah kamu yang menjadi teman selama ini yang aku cari untuk hidupku, senangku, susahku, perjuanganku, yang selalu ada dalam setiap langkah-langkahku.  Kagumku tentang pribadimu semakin membuatku semakin terjatuh dengan ilusi yang tak sengaja aku rangkai.

Khayal yang berujung pada pengabaianmu, menyedihkan bukan. Dalam khayalku saja aku mendapat pengabaian olehmu. Entahlah....
Mereka bilang kamu tidak pantas untuk ku, tapi aku selalu memberikan penolakan tentang itu. aku lah yang belum pantas untuk seorang yang sepertimu. Perangaimu yang elok, Tuturmu yang indah, Tabiatmu yang bijak dan kamu memang terlalu istimewa untukku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

43

Happy Independent 17082017/ Be A Winner