43

Mana mungkin aku mengehentikan getaran kasih tulus ku, semua teratur melalui mata saat aku melihatmu, melalui otak saat memikirkan mu, dan melalui hati saat aku mencintaimu. 

mungkin, sakit itu bukan hal baru yg aku dptkan. tp ketika luka, yg sdah tertutup dan memudar namun tiba tiba pisau yg lalu berkarat kembali menikam. kamu bayangkn sndiri, bgaimana rasanya. karena lidah ku tak mmpu mengungkapnya, mata ku tak mmpu lg menangis, dan hati mungkin tak berbentuk lgi.

kamu mngkin lupa. Aku teman disaat kamu dlm keadaan apapun. Maybe no, but aku hnya dbutuhkan saat kamu terpuruk. Right? Entah seberapa dlm lgi sakit ku terima, hingga aku bisa membencimu. Saat ini, aku blm mmpu membenci smua ttg mu. Hanya syg yg ada walau stiap air mata tercurah dlm segenap sedihku. 

mungkin kamu alasan, knp aku tanpa bosan walau sndiri. Kamu, alasan stiap semngt hdupku. dan, bagaimna mngkin sang alasan pergi bgtu saja. Yg pda kenyataannya aku berada pada fase ambisiku dipertaruhkan. Tk bsa kmu sjnak mnungguku. Hingga ku raih, ku lepaskan alsanku mnungguku. Hingga ku raih, ku lepaskan alsanku yg dr dlu ku tahan dlm persahabatan.

Menjdi satu satunya org yg merindu trnyata melelahkan, menahanny sendiri berniat untuk diungkapkan pun aku rasa percuma. Entah, aku berkata membencimu nyatanya aku merindukanmu. Potret ragamu dulu, jauh berbeda dgn apa yg ada padamu skrg. 

Bertemu dgn mu layaknya berada pada titik dmna aku hrus kmbli siap mrasa sakit dan kehilangan. Senang seakan asa yg ku khayalkan, tetaplah seakan kamu jauh dr genggaman ku.

Pada akhirnya, aku lebih mmlih menganggapmu tk ada. Tak ada sakit slain perpisahan, tak ada prpshan sblm prtmuan maka harusnya aku mlpakan segala pertemuan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

And then

Happy Independent 17082017/ Be A Winner